Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

puisi

Dewa Masuk Penjara Kejadian tak terduga melihat langit menjadi debu, suara tak memancarkan huruf dan abjad.   api bernyanyi di tengah-tengah tengada, Rokok menjadikannya mendung sebagai payung tempat berteduh mendirikan dirinya menangis, Dari lapisan hujan wajahmu bercerita tentang dewa melampirkan absen   yang duduk di bangku sekolah kemudian membacakan undang-undang yang katanya merdeka sejak dahulu ” pada tahun seribu sembilan ratus empat puluh lima”. dengan muka memuaskan seperti anjing kehilangan kaca mata. Ekspresipun tak kehilangan arah. Dari arah pintu terdengar perempuan membaca dongeng tentang dewa masuk penjara. Ia pura-pura tak peduli dirinya menjadi hujan melampiaskan matanya menari di atas pantai pinggir jalan, tangannya seisyarat piring bu presiden yang meminta sebungkus roti dan satu botol minuman bersoda. Kemudian melipat kepalanya di atas trotoar-trotoar. Ke esokan harinya ia berdiri mengabdikan diri pada ilahi dan menaruk minuman di atas kepalan

Postingan Terbaru